Selasa, 26 April 2011

Jogjakarta

Mengunjungi kota budaya Jogjakarta seolah sebuah janji yang terpenuhi, itu karena Jogjakarta adalah sebenar-benarnya Indonesia, mengunjungi Jogja seakan mengunjungi jantung nusantara ini. Entah berlebihan atau tidak, jogja memang memiliki sentuhan khas yang mengindonesia. Indonesia yang dikenal ramah penduduk aslinya, baik dalam bertutur sapa maupun bertingkah laku dapat begitu terasa dekat ketika kita berada di kota yang juga dikenal sebagai kota pelajar ini. Kota-kota di Indonesia selainnya juga dikenal ramah, namun berada di Jogja seakan berada di kampung halaman sendiri.

Jogjakarta merupakan daerah istimewa dimana propinsi ini berdasarkan wilayah kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualam. Jogja masih sangat kental dengan budaya jawanya. Seni dan budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Jogja. 

Borobudur

Jogjakarta memiliki beberapa objek wisata andalan selain keramahan penduduknya, anda dapat menikmati keindahan pemandangan alam di lereng dan atau gunung merapi, candi prambanan, candi borobudur, candi kalasan, kaliurang, istana air taman sari, monumen jogja kembali dan beberapa lokasi pantai di selatan jogja, seperti pantai parangtritis dan pantai baron. Jangan lewatkan mengitari pesona keraton jogja dan keramaian malioboro. Suasana berbeda akan anda temukan di pasar tradisional beringhardjo.

Borobudur adalah candi budha mahayana yang telah ada sejak tahun 800-an masehi pada masa pemerintahan wangsa syailendra, merupakan candi yang berbentuk bujur sangkar dengan stupa besar di bagian puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa dengan ukuran yang lebih kecil. Lokasi candi ini berada di sebelah barat laut kota Jogjakarta, lebih tepatnya berada di kabupaten magelang jawa tengah. Jarak tempuh dari pusat kota jogja sekitar 40 km. untuk mencapai lokasi ini tidaklah sulit, karena marka jalan menuju lokasi candi sudah sangat membantu. Komplek candi ini dilengkapi dengan taman yang luas. Tampak beberapa kios dan pedagang dari penduduk menjajakan barang-barang yang akan dijadikan buah tangan. Ogut sarankan untuk tidak berkunjung di siang hari ke lokasi ini, apalagi cuaca sedang cerah. Karena berada di candi borobudur sama saja seperti berada di lapangan sepakbola, kontruksi candi yang terbuka memudahkan sinar matahari menyelimuti di setiap sudut candi. Jika anda ingin dalam suasana nyaman dan teduh, mungkin bisa memandangi candi ini dari taman saja. Tapi jika ingin tetap mengitari candi ini detail di setiap sudutnya meski cahaya menyengat, tak perlu risau karena banyak ojek payung yang akan menawarkan jasanya.

Borobudur

Pantai parangtritis adalah salah satu pantai terkenal di Jogjakarta. Pantai-pantai yang berada di garis pantai laut selatan pulau jawa ini sebenarnya cukup banyak, hanya saja pantai parangtritis seakan mewakili semua pantai-pantai lain yang ada di propinsi kesultanan ini. Keindahan pantai ini terletak pada cerita magisnya. Maka tak heran bila pada waktu-waktu tertentu di malam hari pantai ini dikabarkan ramai pengunjung. Pantai parangtritis tidak memiliki pasir yang putih nan lembut, hanya saja deburan ombak yang besar dan bergulung membuat pantai ini indah dipandang, ditambah lagi deru angin laut yang menyejukkan jiwa.

kemesraan parangtritis

Sepekan keberadaanku di Jogjakarta, seakan berada di lumbung ilmu. Berada di pinggiran kota Jogja, tepatnya di kabupaten Sleman dusun Cemorohardjo serasa mengembalikan semua energiku. Tinggal di sebuah dusun nan permai, rumah penduduk yang tertata dan tidak padat. Setiap rumah memiliki halaman sendiri-sendiri. Jarak satu rumah dengan rumah yang lain selalu terbentang ruang yang cukup. Di beberapa lahan tampak kebun salak pondok yang berbaris rapi. Seolah taman yang memang dirancang untuk memanjakan orang asing yang berkunjung ke lokasi ini. Setiap pagi, warga disini selalu terlihat menyapu halaman dan juga jalan di sekitarnya. Sungguh pemandangan yang indah bagaikan irama yang berpadu dengan tarian alam. Jogja, yang pernah diguncang gempa di tahun 2006 silam kini tengah berjibaku dari aktivitas ‘kecil’ sang merapi. Meski demikian, Jogja masih terlihat ramah. Tidak saja ramah terhadapku, tapi tentu saja terhadap alamnya.

berkuda di pantai parangtritis

Dari stasiun kereta api Tugu Jogjakarta yang juga ramah, kutinggalkan kota kekuasaan sultan hamengkubuwono ini di keheningan malam. Sendiri, di kereta ini…. terngiang syair tenar milik Kla Project tentang kerinduannya akan kota ini, Jogjakarta. Seperti aku, akupun akan merindukan kota ini…..Jogja, kulo pamit nggeh….

Artikel Terkait
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Sepakat dengan penggalan kata ini -> Mengunjungi kota budaya Jogjakarta seolah sebuah janji yang terpenuhi, itu karena Jogjakarta adalah sebenar-benarnya Indonesia

    keramahan penduduknya benar" mencerminkan budaya indonesia yang terkenal ramah dan murah senyum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jogjakarta, sebenar-benarnya Indonesia. semoga begitu sesudahnya.

      Terimakasih

      iman rabinata

      Hapus