Seputaran Mess PT.
Intracawood Mfg – Sekatak
Edisi
kali ini adalah photo-photo yang diambil saat pagi di sekitaran Mess PT.
Intracawood Manufacturing Camp Sekatak, masuk wilayah Desa Sekatak Buji,
Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Photo
pertama di bawah ini adalah lokasi camp tampak dari kejauhan. Diambil saat
jalan-jalan pagi di jalan poros trans Kalimantan. Ikut tertangkap kamera adalah
sepasang burung rangkong yang juga sedang menikmati matahari pagi.
Di
depan mess karyawan ada sungai Sekatak yang masih dipengaruhi pasang surut air
laut. Meski begitu, airnya tidak sampai payau. Pemandangan sungaipun jadi
beragam. Kalau sedang surut, sungainya
terlihat lebar dan dasarnya banyak batu-batu sungai. Bisa buat refleksi telapak
kaki. Kalau sedang air pasang, ketinggiannya bisa mencapai tiga meter. Kapal
jenis LCT, TugBoat dan Tongkang bisa mengapung di sungai ini. Gambar berikut
tepat di lanting mess karyawan. Lanting itu semacam dermaga kecil tempat perahu
ditambatkan. Bisa digunakan untuk mancing, mencuci pakaian atau sekadar
bersantai melihat pemandangan.
Di
logyard juga biasa digunakan berlabuh
kapal yang membawa BBM untuk mensuplai mesin disel PT. PLN yang ada di Desa
Sekatak Buji dan sekitarnya. Kalau untuk di tepi sungai persis di pemukiman
desa, kapal jenis LCT pembawa solar begitu sudah tidak bisa masuk, karena lebih
dangkal. Berikut photo logyard saat
pagi, dan saat tidak ada aktivitas bongkar muat kayu log. Saat seperti ini
anak-anak karyawan yang juga tinggal di camp biasa bermain di tempat ini. Bermain
layangan, main bola atau sekadar mencari anak kodok.
Sungai
Sekatak yang persis di depan mess karyawan ini juga masih bisa ditemukan ikan
atau udang sungai. Beberapa karyawan ada yang mengisi waktu dengan memancing,
menjala atau merawai. Merawai itu jenis menangkap udang cara tradisional.
Menggunakan tali jenis kumparan karung goni, di setiap satu hingga satu
setengah meternya diberi paku tempat menautkan umpan. Umpannya adalah potongan
daging buah kelapa. Dihamparkan sepanjang badan sungai (bisa sepanjang dua
ratus meter), dengan ujung tali diberi pelampung dan di bagian tengah diberi
pemberat. Sasarannya adalah agar udang sungai tertarik dan memakan hingga
menempel di umpan yang berupa potongan kelapa tadi. Photo berikut adalah photo
karyawan yang mengajak dua anaknya saat liburan sekolah.
Selain
sungai, mess PT. Intracawood Mfg juga bersebelahan dengan pemukiman warga Desa
Tangap. Tangap itu bukan nama desa secara administratif sepertinya, -cmiiw-
jadi hanya sebuah wilayah desa yang di wilayah itu terdapat banyak desa-desa
lainnya yang berdampingan. Seperti Desa Kelincauan, Desa Terindak, Desa
Bambang, Desa Anjararif, Desa Ambalat, dan Desa Kendari. Cukup berjalan kaki
saat pagi, melewati satu bukit kecil maka pemandangan desa di tepi sungai yang
sama menjadi hiburannya. Seperti photo-photo berikut, yang saya ambil dengan
menggunakan kamera handphone merk Asus tipe Zenfone Z ZE551. Photo-photo yang
ada kali ini memang saya ambil saat pagi. Jam masuk bekerja tepat pukul 07.30,
karena tinggal di mess, makan pagi sudah disiapkan jadi sebelum bekerja waktu
yang ada bisa digunakan untuk berolahraga ringan seperti jogging atau lari
pagi. Jalan-jalan santai saat pagi juga baik, menikmati udara yang segar, embun
pagi yang bening, suara gesekan daun yang tertiup angin pelan, atau bau tanah
pagi yang khas. Bonusnya bisa melihat beberapa burung yang bisa terbang
merdeka. Photo berikut adalah photo di tepi sungai desa tersebut.
Masih
di seputaran mess, tapi arah jalan-jalan pagi kala itu ke arah jalan poros trans
Kalimantan. Kalau dari mess tak sampai 1 kilometer. Kalau areal logpond (termasuk mess karyawan), bersebelahan
dengan kebun kelapa sawit, kemudian jalan raya yang menghubungkan Kabupaten
Bulungan dengan Kabupaten Tana Tidung dan Malinau. Kalau diteruskan sudah bisa
sampai ke utara Kalimantan atau lebih tepatnya Kabupaten Nunukan. Sementara
jika ke selatan sudah bisa sampai ke Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Moda
transportasi juga sudah mulai ramai, sudah ada Bus Damri, selain transportasi
plat hitam jenis mini bus. Kalau sedang jalan-jalan pagi di jalan poros ini,
biasanya akan mudah menjumpai truk-truk pembawa kelapa sawit. Berikut photo-photonya.
Agak
jauh dari mess, kurang lebih 3 kilometer ada Desa Jalai. Desa ini juga berada
di tepi sungai. Akan tetapi bukan sungai Sekatak. Sungai Jalai namanya, muara
sungai ini nantinya akan bertemu sungai Sekatak juga. Di desa ini ada jembatan
besi yang menyeberangi sungai Jalai. Saya, mengambil gambar berikut saat sedang
gowes di pagi hari. Berikut photo-photonya.
Kalau
photo berikut sudah agak jauh lagi dari mess. Masih di jalan poros trans
Kalimantan, dan areal yang tampak bukan areal konsesi perusahaan.
Sekian
dulu sahabat. Terimakasih, dan semoga bermanfaat.
Salam
imanrabinata
apa kabar mas iman?selalu bisa menggambarkan cerita dengan ciri khas dirimu ha...xx
BalasHapus