Brugia Malayi
Bpk. Tulus |
Brugia Malayi, baru dengar? Iya, sama. Bagus yak,
jadi kepikiran nanti kalau anakku yang ke dua lahir, nama ini bisa dijadikan
kandidat. Nicknamenya bisa Brug, atau Brugi. Tapi kalau Brug, kayak suara
nangka jatuh dari pohon. Ngga bagus. Kalau Brugi, kayaknya susah ejaannya,
ujung-ujungnya malah dipanggil rugi. Apalagi kalau panggilannya Malay, bisa
dideportasi akhirnya, hehe. Ya udah, ga jadi aja ah. Ganti yang lain aja.
*intermeso
Brugia Malayi sebetulnya adalah nama cacing yang
kalau salah tempat tinggal bisa menyebabkan kerugian orang lain, kita misalnya.
Cacing ini adalah penyebab penyakit kaki gajah kalau sudah berada di peredaran
darah manusia melalui nyamuk. Kali ini blognya berisi review sosialisasi
penyakit kaki gajah oleh teman-teman dari Puskesmas Sekatak dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Aku ceritakan berdasar catatanku saat
ikut mendengarkan arahan mereka yak, semoga bermanfaat.
Bulkaga atau bulan eliminasi kaki gajah, bulan
dimana teman-teman dari dinas kesehatan sedang membagi-bagikan obat pencegahan
penyakit kaki gajah. Dan kegiatan ini dilakukan hingga tahun ke lima. Eliminasi
ya sob, kayak jaman-jaman kontes nyanyi di TV swasta beberapa tahun lalu. Tahun
ini sudah masuk tahun ke dua. Tahun pertama sosialisasi aku sedang tidak berada
di tempat, tapi tetap dapat obat pencegahannya juga. Baru kali ini di tahun ke
dua, aku ikuti sosialisasi mereka dengan mengenalkan lebih detail apa
sebenarnya penyakit ini.
Dimoderasi oleh dr. Lutfi Hi Abdul Latif dari Puskesmas
Sekatak, presentasi disampaikan oleh Bapak Tulus, tulus sekali beliau
menjelaskan. Sederhana dan mudah diterima. Penyakit kaki gajah sebetulnya hanya
istilah yang populer saja, karena kalau sudah terkena infeksi ini kaki manusia
bisa membesar layaknya kaki gajah. Padahal sebenarnya kalau terkena penyakit
ini tidak hanya bagian kaki saja yang bisa membesar, tetapi juga lengan,
payudara, atau ‘telor’nya kaum pria. Kalau istilah kedokterannya mereka
menyebutnya Filariasis atau Elephantiasis.
Penyakit ini adalah penyakit infeksi menahun yang
disebabkan cacing yang ditularkan nyamuk. Penyakit ini menyerang semua gender
laki-laki ataupun perempuan, yang transgenderpun juga bisa. Untuk usianya juga
begitu, tetapi untuk yang diberikan obat pencegahannya hanya untuk yang di atas
2 tahun. Penyakit ini ternyata lebih banyak menyerang manusia di usia-usia
produktif. Dan gelaja penyakit ini tidak secara langsung terasa, tapi bertahap.
Karenanya itu kadang penyakit ini ada yang menganggap sebagai penyakit turunan atau
kutukan. Padahal bukan, penyakit ini dari cacing itu tadi yang udah ada di
tubuh penderita. Lalu, ada nyamuk datang tanpa permisi, sedot dah tuh si
penderita. Nyamuknya sukses ga ditepok trus di dalam perut nyamuk cacing
berproses jadi larva selama sepuluh hari. Hari ke sebelas nyamuknya haus lagi,
trus gigitin kamu. Lah si larva pindah ke kamu, trus kamunya terinpeksi dah.
Gitu kira-kira yang aku pahami.
Tapi intinya sob, hidup harus bersih. Genangan air
harus selalu dibersihkan. Supaya nyamuk ga dengan leluasa berkembang biak.
Kemudian kalau ada sosialisasi seperti ini ya ikuti, termasuk juga obat yang
diberikan harus diminum juga karena kalau satu orang saja yang ga ikutan minum,
lalu kamunya yang jadi penyebab penyebaran penyakitnya bagaimana. Iya kan. Nah,
jadi jangan kuatir oleh efek samping atau efek depan yang kemungkinan akan
ditimbulkan oleh obat tadi. Memang katanya akan menyebabkan kantuk, mual,
pusing dan kepingin mangga pencit. Eh, ngga ding. Kantuk atau mual aja. Tapi ga
musti, buktinya aku sudah minum dan biasa aja, baiknya minumnya susudah makan
atau mau tidur malam. Atau buat kamu yang lagi patah hati lantas susah tidur
obat ini bisa berfungsi ganda. Kamu ngantuk, tidur lalu lupakan semua
pengkhiatannya. Hah.
Aku lanjutkan yak. Kalau misal kamu sampai ada efek
yang agak berat dari yang lain setelah kamu minum obat ini, sebaiknya periksa
kembali ke Puskesmas. Kata si penyuluh kemarin, itu bisa disebabkan obatnya
lagi bereaksi, atau di dalam tubuh kamu sudah ada bibit-bibit penyakitnya. Jangan
salah, kabupaten kita ini sudah termasuk wilayah endemis atau sudah terdapat
kasus penderitanya. Jadi harus lebih diwaspadai yak.
Kalau misal yang terkena penyakit ini, gejala
awalnnya bisa berupa demam seperti biasa. Bedanya demamnya itu tanpa sebab dan
bisa berhenti sendiri. Ga kayak kamu lagi influensa yak, kan bisa bikin demam
gitu. Nah kalau ini tidak, ngga tau aja tiba-tiba demam. Mirip kayak cinta
bertepuk sebelah tangan yak, tiba-tiba aja jealous waktu liat dia akrab sama
yang lain, trus tiba-tiba kita juga demam tanpa kejelasan. Sembuhnya yak
setelah kamu piknik ke pantai trus teriak sekencang-kencangnya karena keinjak
bulu babi di pantai. Haha.
Jadi selain demam tanpa sebab dan bisa sembuh
sendiri itu, ada juga ciri yang lain. Di bagian lengan atau kaki ada semacam
garis merah yang terlihat di kulit. Juga akan ada benjolan di paha atau kulit.
Nanti kalau sudah pada tahap kronis baru terjadi pembesaran atau pembengkakkan
pada kaki, tangan dll. Nah kalau sudah di tahap itu ya sulit disembuhkan. Hanya
bisa dicegah saja agar tidak terlalu cepat membesarnya. Penyakit ini pun tidak
menyebabkan kematian, hanya bisa repot saja kalau ada sebagian tubuh kita yang
membesar. Dijamin sudah ga bisa pakai hotpants lagi atau legging.
Ya udah, terakhir aku sampaikan buat teman-teman
yang berada di kabupaten ini mari kita sukseskan bulkaga yak. Jangan ragu untuk
meminum obatnya. Tapi ikuti aturan minumnya juga, ga boleh buat anak di bawah 2
tahun, ibu hamil, penderita jantung dan yang lagi sakit keras. Biasanya
didampingi petugas ya sob kalau dapat obat ini. Jadi bisa nanya-nanya lagi
kalau tulisan ini masih ada kekeliruannya.
Mari sukseskan bulkaga, mari ciptakan masyarakat
yang bebas dari penyakit kaki gajah.
ooOoo
Artikel Terkait
ha...xx akhirnya cerita mas iman bukan lagi tentang gunung dan perjalanan ye..ye...ye...
BalasHapusanak kedua kasih nama yg lainlah...
berbagi ilmu ya pak
hahaha...udah pensiun dari gunung.
BalasHapusberbagi cerita saja mba dilis, karena program yang beginian masih sering dikuatirkan warga disini. itung2 ikut sosialisasi juga ya, hehe.