Desa Sekatak Buji, Bulungan - Kalimantan Timur |
Anda mungkin akan berdecak kagum jika melihat atau mengikuti upacara peringatan proklamasi negara kita di istana negara. Suasana tampak khidmat, teratur dan bernuansa militer. Begitu juga suasana upacara di daerah-daerah tingkat satu atau tingkat dua.
Kondisi berbeda ketika anda berada di daerah terisolir atau daerah terpencil yang cukup jauh dari kota kabupaten. Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan misalnya, upacara bendera rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Desa Sekatak Buji. Namun apakah yang berbeda dari daerah lain, tentu saja tidak ada yang berbeda secara prinsip. Acara protokoler tetap diberlakukan, hanya saja peserta upacara yang membuat saya haru berbalut geli karena menahan tawa melihat tingkah para peserta upacara.
Meski hanya sebuah desa kecil dengan ragam suku asli pedalaman Kalimantan, Desa Sekatak Buji seolah menjadi sentra semua aktivitas di Kecamatan Sekatak. Desa di tepi sungai Sekatak yang bermuara ke perairan laut Tarakan ini, tetap memperlihatkan nasionalismenya dengan tetap rutin menyelenggarakan upacara penaikan bendera peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Meski upacara kali ini dalam suasana bulan ramadhan, tidak menyurutkan antusias masyarakat dan perangkat desa untuk tetap bersemangat mengikuti rangkaian acara. Pun begitu juga dengan saya dan teman-teman dari perusahaan yang berada di lingkungan ini.
Pasukan pengibar bendera adalah adik-adik dari SMA negeri 1 Sekatak yang memang hanya satu-satunya sekolah menengah di desa ini. Sementara kelompok paduan suara diisi oleh adik-adik dari SMP negeri yang juga memang satu-satunya di desa ini. Sementara peserta upacara adalah anak-anak sekolah dasar, ibu-ibu PKK dari tiap-tiap desa, para perangkat desa, baik itu kepala desa hingga staffnya, dan juga dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di desa ini. Sementara komandan pleton diemban oleh bapak-bapak dari Polsek Sekatak.
Sebelum upacara dilangsungkan, Pak Kapolsek dengan sabar memberikan pelajaran instant tentang baris-berbaris kepada peserta upacara. Bapak Kapolsek memperlihatkan teladan yang baik, dengan terjun langsung mengatur barisan sebelum upacara dimulai. Kalau teman-teman dari perusahaan tidak terlalu sulit mengaturnya, karena telah diatur oleh security perusahaan masing-masing. Tetapi mengatur barisan peserta dari desa yang dibutuhkan kesabaran ekstra. Dan dua jempol untuk dedikasi sang Kapolsek kali ini.
Upacara kali ini berjalan dengan baik. Meski para pengambil gambar dengan kamera saku masih terlihat di tengah lapangan upacara. Saya tidak tahu apakah mereka adalah jurnalis atau bukan, tetapi dari kostumnya, sepertinya mereka adalah para pegawai negeri. Para pengambil gambar ini, sangat ‘kreatif’, karena selalu mengabadikan momen begitu detailnya. Lapangan upacara terlihat tidak rapi dengan kehadiran pengambil gambar ini, karena mereka berada di tengah-tengah lapangan, meskipun ketika pasukan pengibar bendera mulai menjalankan tugasnya.
Suasana Upacara 17 Agustus 2011 Sekatak |
Seperti yang saya tulis diatas, ada perasaan haru dan bangga ketika saya berada di barisan ini, bersama-sama dengan peserta upacara lainnya. Peserta dari desa, berpakaian seragam dengan rapinya. Terutama kelompok Ibu-Ibu PKK. Ada menggunakan high heels hingga sandal karet. Dan ada yang hanya bertelanjang kaki ketika di barisan, mungkin kakinya sudah lecet. Pakaian seragampun tampak ada yang kedodoran. Meski demikian mereka tetap berdiri dengan tegap. Memberikan penghormatan kepada para leluhur bangsa ini. Mereka tetap bersemangat mengikuti rangkaian upacara hingga akhir acara.
Keriuhan sesekali terjadi di bagian peserta upacara, ketika beberapa ibu-ibu ikut mengangkat tangan kanannya untuk melakukan gerakan hormat, meskipun perintah tersebut hanya diperuntukkan bagi komandan pleton. Atau ketika diperintahkan untuk melakukan gerakan setengah lengan kanan ketika pengaturan baris berbaris, maka masih ada dari peserta yang belum bisa membedakan mana tangan kanan dan mana tangan yang kiri. Alhasil, terjadilah benturan antar lengan dengan peserta disampingnya.
Karena bertepatan dengan bulan suci ramadhan, kegiatan keramaian yang lebih dikenal dengan sebutan agustusan dilaksanakan lebih awal. Yaitu di pertengah bulan juli hingga akhir juli silam. Berbagai macam event dipertandingkan, dari bidang olahraga, cabang yang dipertandingkan adalah sepak bola, bola voli dan bulutangkis. Sementara dari bidang kesenian, dipertandingkan lomba karaoke, tari daerah dan tari modern.
Tim Volley Ball Putera Intraca VS Bukit Jaya |
Dari cabang bola voli, tim PT. Intraca meraih peringkat lebih baik dari tim bulutangkis dan sepakbola. Karena menduduki posisi ke-empat, setelah menjadi runner-up group karena lawan tak datang. Sementara dari tim bulutangkis, yang menurunkan dua tim sekaligus tak bisa berbicara banyak, karena tak memetik satupun kemenangan. Dan nasib tragis harus diterima tim sepakbola kita, karena hanya satu kali memasukkan bola ke gawang lawan setelah menerima tamu si kulit bundar sebanyak tiga belas kali dari tendangan lawan.
Pertandingan Sepak Bola HUT RI ke 66 di Sekatak |
Sementara dari cabang kesenian, pertandingan karaoke dangdut memberikan warna tersendiri di malam hari. Seorang peserta wanita yang masih berusia sekolah menengah, membuat panggung menjadi ‘panas’ setelah mengatraksikan gerakan dangdut khas penyanyi dangdut professional. Sementara dari seni tari daerah, disinilah saya bisa menyaksikan tari dengan seni musik khas dari berbagai suku di pedalaman Kalimantan Timur, baik itu dari suku Tidung Bulungan hingga dari Dayak Brusu.
Puncak penyerahan penghargaan tidak dapat saya saksikan bukan karena acara tersebut tidak penting atau tidak menarik, tetapi pada saat tersebut sedang berlangsung pertandingan sepakbola pra piala dunia antara timnas Indonesia melawan timnas dari Turkmeinistan……(selain karena tim kita ngga bakalan dipanggil menerima hadiah karena ngga juara…)
Sekian dulu laporannya, semoga teman-teman yang berada di kantor Tarakan, Samarinda hingga Jakarta bisa mengerti tentang kontribusi aktif kita di lingkungan sekitar serta seperti apakah kekuatan tim olahraga kita di Divisi Forestry Camp Sekatak ini. Kami berjanji (janjinya jurkam), akan menjadi tim yang hebat dan kuat kedepannya. Salam.
ooOoo
Penulis adalah karyawan PT. Intracawood Manufacturing, divisi forestry unit sekatak.
Artikel Terkait
nice post mas..
BalasHapusane jg punya blog..tp masih newbie..
jd harap maklum pengunjungnya masih sedikit..he
salam kenal..
Teguh
langkahborneo.blogspot.com
visit my blog,
terimakasih teguh, salam kenal kembali, blog ini juga masih terbilang baru dan masih banyak kekurangan.
BalasHapussegera berkunjung ke blognya gan....
sayang g pernah ngrasain agustusan d sana,, nampaknya lebih rame d banding d sini heu
BalasHapuskalau rame mungkin tetap lebih rame di ibukota, cuman disini pasti punya kesan lebih, belum pernah kan upacara di lapangan berumput berhiaskan kotoran sapi....meski begitu, tetap semangat...!
BalasHapushalo Iman,
BalasHapusblognya sudah OK kok bahasanya, tapi ada sedikit catatan yang bisa kamu perhatikan supaya blognya lebih OK lagi.
1. Soal tata bahasa. Tidak bosan-bosan saya katakan ke blogger yang saya kenal untuk belajar Bahasa Indonesia. Ini bahasa kita, jadi gak ada salahnya untuk mencoba belajar Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dll, kalau tidak tepat akan terasa mengganggu saat dibaca. Kalau tidak punya Kamus Besar Bahasa Indonesia, beli aja buku Ejaan Yang Disempurnakan. Cukup kok untuk sekadar tulis menulis di blog.
2. Tampilan. Sebagaimana surat yang punya kepala surat, akan lebih baik jika foto yang ada di bagian bawah blog ini (yg ada keterangan tempatnya itu) dipindah ke bagian atas.
3. Tidak semua bagian blog itu (mungkin) menarik bagi pembaca. jadi, kalau bisa dibuat saja poin-poin atau menu seperti "Beranda", "Tentang Saya", "Jalan-jalan", "Artikel", dll sesuai keinginan. Intinya sih biar blog lebih ringkas dan enak dilihat.
Keep on blogging ;=)
Terimakasih karena telah memenuhi undangan saya untuk berkunjung dan memberikan saran dan kritik atas blog saya. Untuk tata bahasa akan terus disempurnakan sesuai EYD, untuk tampilan akan dibenahi lagi agar lebih menarik dan fitur-fitur blog juga akan diperbaiki, sekali lagi terimakasih banyak.
BalasHapusbtw kameranya apaan sih? bagus banget foto2nya ;=)
BalasHapushehe, pake kamera saku aja koq gan, merk sony seri DSC-W190, sebagian menggunakan kamera ponsel soner seri walkman. terimakasih...
BalasHapusmas Iman,, seBlmnya minal aidin aidin wal faidzin ya,mhn maaf lahir dan batin..
BalasHapusougth ya, terima ksh mas,akhirnya mas Iman menulis ttg ini,, hiks..3x jd pingin k Sekatak,, kpn ya bs maen k sana lg,,
Lebaran kmrn gMna mas?? d tls jg dunkzzzz,,, he..3x bnyk bgt ya prMintaanku he..3x tolongggggggg...
maaf lahir batin juga mba nov....terimakasih ngga bosen2 berkunjung dimari. aku malah senang koq ada yang request postingan selanjutnya, artinya ada juga yang sudi nengok blog ini, hehe. untuk lebaran sepertinya tidak ada cerita spesial kali ini, karena lebarannya dua versi. jadi konsentrasi ikut terpecah. teman2 camp juga banyak yang mudik, tinggal yang non muslim saja yang mendominaasi. tetapi aku akan postingkan wajah kota tanjung selor, ketika kita berbelanja untuk lebaran kemarin. juga weekend libur lebaran ke air terjun rian kab tana tidung. tunggu saja postingan selanjutnya ya....
BalasHapusSaya asal nya dari sana...sekatak buji
BalasHapusmas iman apa kabar?? Hafidz herbowo
BalasHapusTerimakasih kunjungannya yang berasal dari Sekatak Buji.....kenal dekat yuk....add akun FBku : iman_rabinata80@yahoo.co.id atau twitter @imanrabinata
BalasHapusHafidz Herbowo : kabar baik.....terimakasih.
hemmm nice post... ceritanya apa adanya.. lucu :)
BalasHapus