Kamis, 09 Februari 2012

Cerita Kuta

Siapa yang tak mengenal nama pantai yang satu ini. Pantai Kuta, seolah menjadi satu-satunya pantai yang paling populer. Bukan hanya populer di pulau Bali yang memiliki banyak jenis pantai dan memiliki garis pantai yang sangat panjang, tetapi juga populer di Indonesia, bahkan dunia internasional. Pantai adalah Kuta, dan Kuta adalah Pantai. Tak berlebihan memang, karena masyarakat luar hanya mengenal nama pantai ini. Nama pantai inipun menjadi semakin populer setelah penyanyi Andre Hehanusa dengan apik menyanyikan sebuah lagu bertema pantai ini. Belakangan pantai Kuta selalu hadir menghiasi layar kaca anda di beberapa tayangan sinema, dampaknya tentu saja membuat pemirsanya semakin mupeng (muka pengen ; istilah anak sekarang).

Memang di kalangan penggiat wisatawan sebentuk backpacker, pantai Kuta akan bersaing ketat dengan pantai lainnya yang sangat banyak di Indonesia. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa Kuta tak hanya dimiliki para penggiat pecinta wisata tersebut tetapi khalayak luas. Awam tentu saja akan memilih Kuta sebagai tempat berlibur dikarenakan lokasi yang sangat mudah dicapai, sarana akomodasi dan juga moda transportasinya. Pantai Kuta selalu ramai, tidak hanya di musim liburan.



Sengaja saya menuliskan khusus tentang pantai ini karena Kuta memang sangat layak mendapat posisi teratas dari semua rangkaian pantai yang ada di Indonesia. Tentu saja penilaian ini didasarkan dari banyaknya pengunjung yang meluangkan waktunya untuk berwisata di tempat ini.


Beberapa waktu silam, media kita ramai memberitakan tentang buruknya kesadaran pengunjung atau kelalaian pengelola pantai yang mengakibatkan begitu banyaknya kotoran di pantai ini. Saya, tak memungkirinya. Selama enam hari saya menginap di sebuah hotel di lokasi Kuta, tentu saja dapat menyaksikan langsung seperti apa wajah pantai ini. Pantai Kuta memang mudah sekali terlihat kotor oleh sampah-sampah plastik yang merupakan limbah dari produk makanan ringan atau minuman. Sampah-sampah tersebut sangat mengganggu meskipun telah ada bak sampah di beberapa spot pantai. Para petugas pemungut sampah selalu aktif bekerja, namun banyaknya pengunjung tentu tidak akan dapat tertanggulangi secara maksimal. Dibutuhkan kesadaran yang luar biasa dari para pengunjung, kalau memang dianggap perlu sebaiknya dibuatkan peraturan daerah yang dapat menjerat para perusak lingkungan seperti demikian.


Kuta tak seperti pantai lain, meskipun airnya tak terlalu jernih, dan pasirnya tidak bertekstur lembut, namun ruang yang sangat luas menjadikan pantai ini dapat menampung ribuan pengunjung. Pantai yang sangat panjang dengan bibir pantai yang datar, luas dan lebih tinggi dari tepi lautnya. Kuta akan sangat indah jika dinikmati di siang hari terik, mengapa demikian, karena pengunjung tak terlihat ramai. Pengunjung di waktu siang hari akan lebih banyak dinikmati oleh wisatawan manca yang memang tak pernah takut dengan sinar matahari. Pemandanganpun menjadi ‘indah’.


Kuta di waktu senja adalah incaran para pengejar sunset, keindahannya sudah terekam dalam banyak hasil karya photografi. Sementara Kuta di waktu pagi hari adalah Kuta yang masih tertidur pulas, tak banyak pengunjung di waktu pagi, tetapi saya sangat menyukainya. Karena Kuta di pagi hari memberikan nuansa kesejukkan yang dapat membelai jiwa.


 Gallery Pantai Kuta :

Kuta Pagi
Suasana Pagi Kuta

ooOoo
Artikel Terkait
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. di sebelahnya pantai kuta sebenarnya ada yang lebih bagus, sayang gak banyak orang yang tahu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trims infonya gan. segera meluncur ke catatan perjalanannya... (Quotenya oke tuh...)

      Hapus