Pantai ini sebenarnya bertajuk Pantai Air Manis, berada sekitar 15 kilometer dari pusa t kota padang, sumatera barat. Pasir pantai berwarna kecokelatan, meskipun menurut ibu penjaja makanan yang saya temui menjelaskan bahwa tadinya, sekitar tahun 70-an pasir di pantai ini bersih dan berwarna putih, kenapa sekarang berubah cokelat, yah mungkin karena berjemur setiap hari kali ya, jadi cokelat begitu, supaya lebih eksotis mungkin.
Pantai air manis, memiliki ombak yang kecil, dan tak jauh dari bibir pantai ada pulau kecil yang bisa anda kunjungi. Pulau tersebut bernama pulau pisang kecil, pisang besar dan pulau sikuai. Tak perlu kuatir, di pantai air manis banyak terdapat jasa penyewaan perahu motor yang dapat mengantarkan anda ke pulau tersebut.
Pantai air manis, adalah pantai yang sering dikunjungi, terlihat dari banyaknya fasilitas yang telah ada. Saat saya dan bersama rombongan lenong ke pantai ini, terlihat juga beberapa pengunjung berseragam putih abu-abu yang mengunjungi pantai ini.
Pantai air manis berkaitan erat dengan legenda rakyat si Malin Kundang. di sudut pantainya terdapat batu yang menyerupai manusia yang sedang bersujud diantara batu-batuan lain yang menurut legenda adalah kapal berserta perlengkapannya yang juga telah berubah menjadi batu. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang telah mapan dan sukses namun tidak mengakui ibu kandungnya sendiri. Kemarahan sang ibu berbuah petaka sehingga mengutuk si Malin Kundang yang tak lain anak kandungnya sendiri hingga menjadi batu. Sebuah legenda yang tragis.
Saya mengamati detil bentuk batu tersebut, memang mirip sekali dengan manusia, hanya saja sayang posisinya sedang bersujud, jadi tidak terlihat wajahnya, yah kali saja ada yang mirip malinkundang atau apa. Sebenarnya saya juga pengen tahu apakah keturunan malinkundang ini masih ada atau tidak, kali saja, kutukan keturunannya masih bisa berlaku, lumayan kan buat ngutuk pacar durhaka biar jadi batu juga. *ggrrrrrrrr..
ooOoo
Artikel Terkait
Pantai
- Pantai Batu Galau
- Labuan Cermin, Borneo Timur
- Biduk-Biduk, Pesisir Timur Borneo
- Menuju Nusa Utara Indonesia
- Cerita Kuta
- Rute Pilihan Menuju Derawan
- Walau Seribu Rebah
- Pulau Siau, Sitaro Sulawesi Utara
- Talaud Archipelago – North Sulawesi
- Bersama Ami Dar di Kota Palu
- Pesona Kota Manado
- Menuju Nusa Utara Indonesia
- Bali
- Jogjakarta
- Pulau Lombok
- Makassar - Sulawesi Selatan
- Parepare - Sulawesi Selatan
- Wisata Jiwa
- Tiga Pantai Dua Hari di Satu Kota
Sumatera
- Meminjam Catatan Ilalang
- Surat Untuk Kalet
- Ngarai Sianok, patahan bumi di tanah Sumatera
- Pariangan, Negeri Terindah di Indonesia
- Medan, inginku kembali ke sana
- Kemegahan Sipiso-Piso di Tepi Danau Toba
- Danau Gunung Tujuh - Jambi
- Hotel tempat ane nginap, dirazia...!!
- Bukit Tinggi - Sumatera Barat
- Istana Pagaruyung
- Pantai Batu Galau
- Kopi Talua - Padang
- Kayu Aro
- Danau Kerinci
- Tari Rantak Kudo
- Padat Jamaah di Magat Sari Jambi
- Es Tebu, Jambi
- Taman Tanggo Rajo - Jambi
- Bandara Sultan Thaha - Jambi
- Memori Kerinci
awwww kalimat terakhirmu sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaa buangettttt SUKAAAAAAAAAAA wkkwkwk... setuju... mungkiin bisa ngutuk pacar durhaka yg ngabisin duit upss wkkwkkww :v
BalasHapusahahahahahaa, punya kisah sedih bin tragis sepertinya om yang satu ini tentang percintaan wkwkwkw
Hapus