Hotel tempat ane nginap, dirazia...!!

Setiap perjalanan selalu memberikan cerita yang berkesan, ada cerita suka, duka, hingga cerita paling konyol. Masih ingat ketika aku dan ojek yang aku sewa harus tertahan di kejauhan karena jarak 200 meter di depan ada razia kelengkapan kendaraan bermotor. Tak ada jalan lain, tak mungkin kembali ke Mataram, itu rute saya dari Senggigi menuju selatan lombok pantai Kuta. Akhirnya dapat saran dari seorang petani yang menunjukkan jalan lain untuk menghindari razia tersebut. Lewat pematang sawah, lewat kebun-kebun indah, melalui para petani yang sedang memotong padi, memasuki desa-desa yang entah apa namanya. Kita tersesat, kemana arah menuju jalan utama. Si ojek gerah, aku asik-asik saja.

cerita lain saat pernah diajak keliling ojek untuk mencari penginapan di sekitar terminal bus Leuwi Panjang, Bandung. Penginapan ditemukan yang sebenarnya berada persis di samping terminal dan sekitar 100 meter saja dari pangkalan si ojek tadi. 

Harus check in tiket passenger di pelabuhan laut Siau - Sulawesi Utara, padahal di tiket sudah tertera nomor kursi penumpang pada saat membeli di agen. akhirnya saya keluar dari ruang utama dan duduk di bagian buritan kapal bersama kardus.

Hujan deras, motor mogok dan mencari bengkel dalam perjalanan pulang dari Dieng, Terperangkap di tengah jalan raya karena tak perhatikan traffic light saat berscooter ria menuju Tanah Lot, nyamuk yang tak tertahankan saat menginap di masjid Labuan Cermin, Tiket PP Tarakan-Surabaya yang terbayar lunas tapi tak berujud tiket, Tiket cantik Kuala Lumpur hingga Vietnam yang tinggal cerita, empat orang perompak laut bertopeng dan bersenjata api yang sukses merampas semua barang-barang penumpang kecuali saya, bertemu Safa dengan keteguhannya merawat sang bunda dalam sakitnya di perjalanan menuju Pantoloan Sulawesi Tengah, suara wanita 'sesak napas' dari kamar sebelah di sebuah hotel di Makassar saat saya hendak tunaikan sholat subuh, sempat-sempatnya menawar harga tiket bus menuju Toraja padahal sedang hujan deras, dan menyetop bus kota di tengah jalan jam 12 malam, diturunkan kernet bis di tengah jalan raya karena kelewatan menurunkan saya yang hendak menuju Lawang Sewu Semarang, menyaksikan langsung proses lahiran seorang ibu di dalam speedboat kecil, hingga yang paling konyol saat mendaki gunung pertama kali, dan memilih gunung Semeru, masih asing dengan segala istilah dan perlengkapan pendakian, akhirnya summit attack dengan menggunakan celana jeans dan memanggul keril!, tapi nyampe puncak juga.

Dua cerita terbaru dari tanah sumatera adalah, digiring ke ruang tiket bagian belakang terminal Aur Kuning Bukit Tinggi, malam hari, horror, dengan empat orang yang tak dikenal, memaksa untuk membeli tiketnya. Meski akhirnya kita berhasil menghindari dan pergi tak akan kembali. Satu cerita terakhir dari hotel yang kita inap di Bukit Tinggi, dirazia Tentara dan Polisi. Untung saja razia tersebut ditujukan untuk pasangan mesum, bukan razia banci!

Punya cerita juga, share disini ya....

ooOoo

Artikel Terkait