Senin, 23 April 2012

Pindul dan Ngibul

Cave Tubing Pindul, Jogjakarta


Pindul. Singkatan dari Pipi Kebendul. Baru dengar? Tulisan kali ini tentang perjalanan menelusuri goa Pindul yang berlokasi di desa Bejiharjo, Gunung Kidul Jogjakarta. Kelar mengikuti ekspedisi merapi, sebagian dari kita melanjutkan ekspedisi untuk berbasah-basah di lokasi wisata yang baru berusia satu tahun itu. Koq berbasah-basah? Katanya goa. Ya, goa yang satu ini dilalui aliran sungai, selain itu paket wisata ini juga akan menyusuri sungai Oyo dengan menggunakan ban. Sekali lagi, ban. Jangan bilang, imajinasi anda membayangkan seperti anak playgroup yang sedang belajar berenang. Karena, memang begitulah adanya, kita seperti anak angsa yang sedang ditinggal induknya berselingkuh. Seru kan, ikuti terus cerita kali ini.

Lokasi, Base Camp Selo, Merapi

Dari pendakian merapi, sebelas diantaranya masih ‘haus’ akan liburan, termasuk ane, LOL. Dua unit mini bus mengantarkan kita ke kota Jogjakarta terlebih dahulu. Awal perjalanan di dalam mobil masih terdengar sedikit suara manusia yang bercerita serunya ekpedisi merapi kali ini, namun lambat laun, yang terdengar hanya suara dengkuran yang bersahutan, entah itu dengkuran dari tenggorokan, kerongkongan atau lambung, yang jelas, penumpang terlihat tepar dan lapar, saya? Tetap duduk manis dan tampil prima bersama pak supir, hoho, maklum, waktu di base camp sudah sempat tidur dan makan nasi goreng, jadinya aman.

Dua jam berselang, kita tiba di kota Jogjakarta, mampir di kota ini untuk menjemput Fara Wahid dan Licha Teresia. Kota jogja masih tetap terlihat bersahabat, suasana yang sangat menyenangkan. Sambil menunggu Fara datang, kita beredar di sekitar menghirup udara segar, teman-teman terlihat tak bersemangat, wajah terlihat kusam dan buram, mirip seperti kertas koran yang dipakai alas sembahyang lebaran, ya, bisa dimengerti karena memang belum mandi dari kemarin. Berbeda dengan saya yang tampil segar dan mempesona, hm…., rahasianya, mungkin karena saya menggunakan krim tabir surya, pelembab aloe vera dan teh hijau dengan teratur, atau karena deodorant, atau karena apa saya tak tahu pasti.
Haha, saya ngibul.
Tak lama kemudian, semua kendaraan yang melintas menjadi kacau, terdengar bunyi klakson bersahutan, ada bentakan suara kernet, jalan raya menjadi semeraut, pedagang kaki lima menjadi terdiam, mereka seakan dikomando untuk melihat satu lokasi yang sama. Ada apakah gerangan, ternyata, biang keladinya adalah si Fara Wahid, ya, Fara datang diantara keramaian jalan kota, ia seperti iklan pencuci kloset, eh salah iklan krim pemutih yang sedang menerobos keramaian. Si cantik Fara, datang, dengan senyum yang begitu manisnya, sementara semua pengemudi kendaraan menoleh kepadanya, dan membuat lalu lintas menjadi kacau. Fara berjalan berlenggak lenggok seperti bebek yang memakai high heels. Ia begitu pede, berjalan sambil melambaikan telapak tanganya kepada tukang ojek, ya Fara seperti pemenang Puteri Indonesia kategori busana outdoor malam itu.
Haha, saya ngibul lagi, weeeeek.

Fara Wahid in action

Yang ini serius, di lokasi stasiun kereta, kita bertemu Fara Wahid, kemudian Uni Herawati dan Macheko, setelah itu Licha dari Purwokerto. Tim telah lengkap, perjalanan dilanjutkan menuju kota Wonosari, ibukota kabupaten gunung kidul. Kali ini kondisi saya yang mulai ngedroup, lelah, karena tak bisa menikmati perjalanan. Yang ada dibenak, adalah mandi dan tidur. Pukul sepuluh malam kita tiba di kota wonosari, carrier bag diturunkan, sambil menunggu mobil jemputan yang akan mengantarkan kita ke homestay wisata goa pindul. Teman-teman menyerbu penjual makanan yang berada di pinggir jalan, aku duduk saja di trotoar bersama ‘kulkas-kulkas’ pendaki ini. selanjutnya mobil terbuka datang, kita diangkut di satu mobil mirip penyelundupan TKI ke luar negeri lewat jalur darat utara kalimantan. *padahal lebih mirip sekawanan sapi perah yang akan dikirim ke kebun, haha.

Pagi di homestay, semua bersiap berpetualang. Para wanita terlihat cantik dan wangi, para pria tetap apek. Kita menuju secretariat yang tak jauh dari homestay. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah goa gelatik. Tak ada yang istimewa dengan goa ini, karena sama seperti goa pada umumnya. Ada stalagmit, kelelawar, gelap, pengap, pesing, dan lain sebagainya. Yang menarik, adalah tourguide yang terlihat terampil ‘menggelar’ jualannya. Bagaimana dengan kita?, hm, yang ada foto-foto melulu, maklum, ke empat belas orang yang bersama saya ini semuanya mantan fotomodel, jadi wajar sisa-sisa perjuangan audisinya masih terlihat meski di dalam goa. Untuk masuk ke goa gelatik, diperlukan helm atau topi proyek, karena untuk masuk ke dalam goa pengunjung diharuskan merayap seperti biawak bunting.

Full Team

Dari goa gelatik, petualangan dilanjutkan menyusuri sungai Oyo. Rombongan kembali diangkut dengan mobil terbuka setelah melengkapi perlengkapan dengan life jacket dan sepatu karet. Tidak perlu kuatir tak bisa berenang, karena anda akan selalu dikawal guide yang ramah dan rupawan, anda akan selalu dipegang erat, dituntun dan dimanjakan hingga akan senantiasa aman sentosa. Teman saya saja, malah berpura-pura terjatuh di sungai dan berteriak histeris, bicaranya seperti orang yang sesak nafas yang membutuhkan nafas buatan. Aktingnya berhasil, karena sang guide yang lebih mirip seperti Dude Herlino itu datang membopongnya. Teman saya akhirnya diletakan di atas ban dengan kehati-hatian, mereka seperti sepasang insan yang sedang menterjemahkan arti tatapan mata keduanya. Mereka terlihat seperti Surinder dan Taani dalam film Rab Ne Raba di Jodi, atau seperti Jack dan Ross dalam film Titanic.

Haha, ngibul.
Kali Oyo
Maksudnya, kalau sudah memakai lifejacket, anda akan mengapung dengan sendirinya, mirip bulbul alias telek timbul. Menyusuri sungai dengan duduk di atas ban tak mengharuskan pengunjung bisa berenang, tetapi diharuskan memiliki tungkai kaki yang panjang. Kalau tidak, ya seperti saya, haha susah ngedrivenya. Yang ada, malah terpisah dari rombongan, huh, berasa film kartun si angsa yang buruk rupa kalau terpisah dari teman-teman.
Sepanjang susur sungai, tampak pemandangan khas pedesaan yang asri, terlihat beberapa gadis desa yang sedang mencuci pakaian di pinggir sungai. Wajah cantik tanpa polesan, mereka tersenyum simpul ketika kami melewati mereka seperti arjuna yang sedang mencari ikan. Salah satu dari mereka begitu tajam menatap saya. Mulainya aku ragu, apakah tatapan matanya memang tertuju ke arahku atau bukan. Tetapi sepertinya kali ini memang akulah yang menjadi incarannya. Ia menatap sambil tersenyum merayu. Sambil mencuci pakaian ia sesekali mencuri pandang ke arahku. Perempuan desa yang cantik itu hanya menggunkan sehelai kain yang diikatkan melilit di tubuhnya. Bahunya terlihat putih bersih, rambutnya terlihat hitam terurai, dan di bibir tipisnya, terlihat taring yang sangat tajam.
Haha, ngibul lagi.
Actually, ada waterfall yang cukup cantik selama menyusuri sungai tersebut. Sungai Oyo selesai, selanjutnya rombongan sirkus, eh, kita maksudnya, melanjutkan petualangan menuju Goa Pindul. Namun, sebelum itu, kita menikmati dahulu, semangkok mie bakso dan teh hangat, yummy.

Goa Pindul

Konon katanya ada bayi yang hendak dibuang di goa ini, lantas pipi si bayi kebendul (tersenggol, terbentur) dengan dinding goa, nah, peristiwa tersebut akhirnya menjadi nama dari goa ini yaitu, pipi kebendul atau pindul. Cukup panjang sebenarnya cerita si pindul ini, tapi lain waktu saja saya ceritakan, karena kuatir pembaca akan mengira saya mengibul lagi nantinya, hehe.

Goa pindul, goa yang dialiri sungai sepanjang tiga ratus meter. Untuk menikmati goa ini, dibutuhkan penerangan dan pelampung (ban). Sebelum memasuki goa, tourguide kali ini banyak memberikan wejangan untuk tidak melakukan hal bodoh selama di dalam goa, seperti arisan, rujakan, main futsal atau update status. Ngibul, maksudnya peserta dilarang berkata keras atau berkata-kata jorok. Sebagai peserta yang penurut, gemar menabung dan tidak sombong, kita menurut saja, kita diam sambil mendengar penjelasan detail setiap sudut goa, meski sebenarnya, sang guide lah yang selalu berbicara ke arah pembicaraan yang rada parno, haha. Lebar sungai goa tak terlalu lebar, kita yang berjumlah lima belas orang ini *mirip paduan suara*, dibuat menjadi dua barisan yang saling berpegangan tangan satu sama lain. *pasti untung tuh, yang megang tangan saya, kapan lagi bisa merasakan tangan artis, haha*

Di dalam goa, guide menjelaskan stalagmit dan stalagtit yang terlihat di dalam goa, mulai parno, ketika kita menghampiri salah satu stalagmit jantan mirip lingga, katanya si guide kalau bisa mengelus stalagmit ini, maka akan tambah besar, awet, dan tahan lama! Khusus pria. Begitu juga ketika kita melalui stalagmit yang meneteskan air dari bagian atap goa, konon katanya jika terkena wajah, maka wajah anda akan menjadi cantik, putih, mulus dan indah bersinar. Menurut anda, kemana saya mengarahkan diri saat itu?, menuju stalagmit jantan atau betina?, anda salah, saya tidak melakoni ke salah satunya atau malah ke dua-duanya, karena saya tipikal manusia yang bersyukur atas karunia yang telah diberikanNya. *ini asli, ngga ngibul, suer*

Si Tukang Ngibul?

Petualang berakhir, kita kembali ke homestay untuk bersiap kembali ke alamnya masing-masing. Waktu yang tinggal sedikit memaksaku harus menggunakan kamar mandi homestay berdua, jangan berasumsi yang macam-macam tentang aktivitas apa yang tengah saya lakoni, biarkan ia menjadi cerita kelam dalam catatan cerita perjalananku. Entahlah, kenapa trip kali ini diselingi bumbu-bumbu tak sedap, mulai berduaan makan kentang goreng di pinggir candi arjuna dengan SSP, sekamar mandi dengan RS, hingga seranjang dengan DA. Oh, Tuhan, maklumi keadaanku.

Tebak, yang terakhir ngibul atau bukan?

ooOoo
Artikel Terkait
Comments
10 Comments

10 komentar:

  1. banyaaak ngibuuulnyaaaaa
    tp baguuuss, jd ada yg mendramatisiiirr gitu ceritanyaaa wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  2. hahhaha, pindul pipi kebendul

    BalasHapus
  3. Ya Allah,,,,, mas Imannnnnnnnnnnnnn,,,,
    sejak kpn jd tukang ngibul,,,
    bangun,, bangun,,
    ini d alam nyata mas, laen d alam mimpi,,

    Lucu,, lucu,, lucu,,,
    Lanjutkan sisi humormu mas heheheeeee,,,,

    BalasHapus
  4. sang pujangga ngibuuuulllllllllll....hihihii
    but keren crita 'n futu na,

    BalasHapus
  5. Oh Gosh..ada fotoku. jempol deh..!! he he..

    BalasHapus
  6. Man, keren2 dan cantik2 teman ta, salam ka nah? Btw, salah satunya mi diantara mereka kamu jadikan,hmhm...kan seru toh, sama2 suka berwisata,hehe....

    BalasHapus
  7. Ngibulllllll......

    Ibra

    BalasHapus
  8. hhmmmm pindul yang kini semakin rame yaaa

    BalasHapus
  9. KISAH NYATA..............
    Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

    ((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

    Pesugihan Instant 10 MILYAR
    Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

    Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
    Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
    dll

    Syarat :

    Usia Minimal 21 Tahun
    Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
    Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
    Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
    Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

    Proses :

    Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
    Harus siap mental lahir dan batin
    Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
    Pada malam hari tidak boleh tidur

    Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

    Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
    Ayam cemani : 2jt
    Minyak Songolangit : 2jt
    bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

    Prosedur Daftar Ritual ini :

    Kirim Foto anda
    Kirim Data sesuai KTP

    Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

    Kirim ke nomor ini : 085320279333
    SMS Anda akan Kami balas secepatnya

    Maaf Program ini TERBATAS .

    BalasHapus