Senin, 31 Desember 2012

Tari Rantak Kudo

Tari Rantak Kudo

Ada yang menarik dalam perjalanan kali ini. Saya bersama empat sahabat lain mendapat kesempatan atau jamuan lebih tepatnya untuk bisa menikmati sajian tradisional tari daerah. Bukan saja sekadar menyaksikan tarian tersebut, tetapi kami diberi kesempatan untuk larut dalam kemeriahan dan suka cita di dalamnya. Oleh Bapak Tarmidji selaku dinas pariwisata pada Festival Danau Kerinci 2012 tersebut, kami diajak untuk bisa bergembira bersama penari-penari daerah di atas panggung yang memang telah disediakan sebagai media pertunjukan. 



Tari tersebut bertajuk Tari Rantak Kudo, sebuah tari tradisional berasal dari masyarakat Jambi, lebih tepatnya masyarakat yang mendiami tepi danau Kerinci yang berada di kabupaten Kerinci provinsi Jambi. Disebut Rantak Kudo, dikarenakan gerak tarian ini didominasi dengan menghentak-hentakkan kaki laksana kaki kuda. Ramai, seru, senang bercampur menjadi satu bisa turut merasakan kegembiraan warga dalam Jendela Budaya yang digelar dalam kalender tahunan tersebut. 

Menurut sejarahnya tari rantak kudo telah ada sejak berdiamnya masyarakat di sekitar danau kerinci. Begitu banyak literatur yang menceritakan tentang asal usul tarian ini, tetapi belum terdapat bukti otentik tentang sejarah munculnya tarian ini. Akan tetapi, kebanyakan pendapat menyatakan tarian ini memang lahir dari masyarakat yang mendiami sekitar danau Kerinci. Tarian ini dimaksudkan sebagai perwujudan bentuk syukur warga akan hasil panen. Tarian inipun bernilai sakral oleh sebagian masyarakat, bahkan dipercaya bahwa tarian rantak kudo memiliki daya magis dengan pengaruh daya hentaknya bisa terasa hingga di kejauhan. Apapun penilaian anda terhadap tarian ini, buat saya, ini adalah keberagaman yang tak perlu dikaji dengan wajah tegang. Saya?, asyik-asyik saja menarikan tarian ini, apalagi bisa menarikan tarian ini bersama penari-penari yang memikat hati. Hanya saja yang menjadi tanda tanya disini, mengapa penari yang menarikan tarian ini adalah wanita-wanita yang telah ber'usia', apakah memang demikian? kemanakah gadis-gadis kerinci yang cantik-cantik itu?. Pertanyaan itu hanya tersimpan saja di dalam hati, dan baru saya tuang kembali melalui tulisan ini.

ooOoo
Artikel Terkait
Comments
2 Comments

2 komentar: