Kamis, 09 Agustus 2018

Seputaran Mess PT. Intracawood Mfg – Sekatak


Seputaran Mess PT. Intracawood Mfg – Sekatak


Edisi kali ini adalah photo-photo yang diambil saat pagi di sekitaran Mess PT. Intracawood Manufacturing Camp Sekatak, masuk wilayah Desa Sekatak Buji, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.


Photo pertama di bawah ini adalah lokasi camp tampak dari kejauhan. Diambil saat jalan-jalan pagi di jalan poros trans Kalimantan. Ikut tertangkap kamera adalah sepasang burung rangkong yang juga sedang menikmati matahari pagi.





Di depan mess karyawan ada sungai Sekatak yang masih dipengaruhi pasang surut air laut. Meski begitu, airnya tidak sampai payau. Pemandangan sungaipun jadi beragam.  Kalau sedang surut, sungainya terlihat lebar dan dasarnya banyak batu-batu sungai. Bisa buat refleksi telapak kaki. Kalau sedang air pasang, ketinggiannya bisa mencapai tiga meter. Kapal jenis LCT, TugBoat dan Tongkang bisa mengapung di sungai ini. Gambar berikut tepat di lanting mess karyawan. Lanting itu semacam dermaga kecil tempat perahu ditambatkan. Bisa digunakan untuk mancing, mencuci pakaian atau sekadar bersantai melihat pemandangan.




Di logyard juga biasa digunakan berlabuh kapal yang membawa BBM untuk mensuplai mesin disel PT. PLN yang ada di Desa Sekatak Buji dan sekitarnya. Kalau untuk di tepi sungai persis di pemukiman desa, kapal jenis LCT pembawa solar begitu sudah tidak bisa masuk, karena lebih dangkal. Berikut photo logyard saat pagi, dan saat tidak ada aktivitas bongkar muat kayu log. Saat seperti ini anak-anak karyawan yang juga tinggal di camp biasa bermain di tempat ini. Bermain layangan, main bola atau sekadar mencari anak kodok.


Sungai Sekatak yang persis di depan mess karyawan ini juga masih bisa ditemukan ikan atau udang sungai. Beberapa karyawan ada yang mengisi waktu dengan memancing, menjala atau merawai. Merawai itu jenis menangkap udang cara tradisional. Menggunakan tali jenis kumparan karung goni, di setiap satu hingga satu setengah meternya diberi paku tempat menautkan umpan. Umpannya adalah potongan daging buah kelapa. Dihamparkan sepanjang badan sungai (bisa sepanjang dua ratus meter), dengan ujung tali diberi pelampung dan di bagian tengah diberi pemberat. Sasarannya adalah agar udang sungai tertarik dan memakan hingga menempel di umpan yang berupa potongan kelapa tadi. Photo berikut adalah photo karyawan yang mengajak dua anaknya saat liburan sekolah.


Selain sungai, mess PT. Intracawood Mfg juga bersebelahan dengan pemukiman warga Desa Tangap. Tangap itu bukan nama desa secara administratif sepertinya, -cmiiw- jadi hanya sebuah wilayah desa yang di wilayah itu terdapat banyak desa-desa lainnya yang berdampingan. Seperti Desa Kelincauan, Desa Terindak, Desa Bambang, Desa Anjararif, Desa Ambalat, dan Desa Kendari. Cukup berjalan kaki saat pagi, melewati satu bukit kecil maka pemandangan desa di tepi sungai yang sama menjadi hiburannya. Seperti photo-photo berikut, yang saya ambil dengan menggunakan kamera handphone merk Asus tipe Zenfone Z ZE551. Photo-photo yang ada kali ini memang saya ambil saat pagi. Jam masuk bekerja tepat pukul 07.30, karena tinggal di mess, makan pagi sudah disiapkan jadi sebelum bekerja waktu yang ada bisa digunakan untuk berolahraga ringan seperti jogging atau lari pagi. Jalan-jalan santai saat pagi juga baik, menikmati udara yang segar, embun pagi yang bening, suara gesekan daun yang tertiup angin pelan, atau bau tanah pagi yang khas. Bonusnya bisa melihat beberapa burung yang bisa terbang merdeka. Photo berikut adalah photo di tepi sungai desa tersebut.





Masih di seputaran mess, tapi arah jalan-jalan pagi kala itu ke arah jalan poros trans Kalimantan. Kalau dari mess tak sampai 1 kilometer. Kalau areal logpond (termasuk mess karyawan), bersebelahan dengan kebun kelapa sawit, kemudian jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Bulungan dengan Kabupaten Tana Tidung dan Malinau. Kalau diteruskan sudah bisa sampai ke utara Kalimantan atau lebih tepatnya Kabupaten Nunukan. Sementara jika ke selatan sudah bisa sampai ke Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Moda transportasi juga sudah mulai ramai, sudah ada Bus Damri, selain transportasi plat hitam jenis mini bus. Kalau sedang jalan-jalan pagi di jalan poros ini, biasanya akan mudah menjumpai truk-truk pembawa kelapa sawit. Berikut photo-photonya.







Agak jauh dari mess, kurang lebih 3 kilometer ada Desa Jalai. Desa ini juga berada di tepi sungai. Akan tetapi bukan sungai Sekatak. Sungai Jalai namanya, muara sungai ini nantinya akan bertemu sungai Sekatak juga. Di desa ini ada jembatan besi yang menyeberangi sungai Jalai. Saya, mengambil gambar berikut saat sedang gowes di pagi hari. Berikut photo-photonya.





Kalau photo berikut sudah agak jauh lagi dari mess. Masih di jalan poros trans Kalimantan, dan areal yang tampak bukan areal konsesi perusahaan.



Sekian dulu sahabat. Terimakasih, dan semoga bermanfaat.



Salam
imanrabinata
Artikel Terkait
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. apa kabar mas iman?selalu bisa menggambarkan cerita dengan ciri khas dirimu ha...xx

    BalasHapus