Sepertinya jika ingin mengunjungi kota ini anda harus punya
koneksi warga asli medan, kalau tidak waktu anda akan tersita oleh jalan raya
medan yang bercabang-cabang dengan banyaknya angkot berbeda rute. Puyeng, haha.
Musti sesering mungkin nanya-nanya via ponsel atau chatting untuk berkeliling
medan. Meski telah membaca beberapa blog sebelumnya tetap saja kesan yang
tercipta adalah medan itu ramai, riuh, dengan jalan yang membingungkan.
Tentang orang medan yang katanya keras, saya tak temukan hal
itu. Memang sih ada insiden sedikit ketika menumpang taksi saat hendak balik
dari hotel menuju bandara polonia medan. Si supir taksi sempat adu mulut di
jalan raya saat di perempatan dengan pengendara motor, teriak-teriakan gitu
seperti tarzan latihan adzan. Si supir taksi juga melintas di pembatas jalan
dan mengambil jalur berlawanan untuk menghindari macet. Dan saya hanya berkata,
“keren kali kau bang!”,haha.
Salah satu hotel yang direkomendasikan buat kantong
backpacker adalah hotel Residense, berada di Jalan Tengah No. 1A Medan, hotel
ini berada tak jauh dari jalan raya, atau tepat berada di belakang masjid raya
Medan. Banyak sekali tamu hotel dari
wisatawan asing yang menginap di hotel ini, jenis kamar juga variatif dan juga
tersedia room for backpacker dengan harga Rp. 60.000,- double bed, kamar mandi
dalam, meski harus hiking untuk nyampe ke kamar hotelnya.
Menjadikan hotel Residense sebagai tempat anda menginap
beralasan tepat, karena bisa menghemat waktu dan biaya untuk mengunjungi dan
menikmati syahdunya beribadah di masjid dengan arsitektur unik dan kontruksi
rancang bangunnya yang megah. Masjid ini memiliki halaman yang luas dan bersih,
sementara bangunan utamanya berbentuk persegi delapan dengan corak bangunan
mengadopsi campuran seni bangunan dari Timur Tengah, Eropa dan unsure Melayu.
Hal yang sangat berkesan saya rasakan adalah karpetnya yang begitu lembut,
tebal dan tentu saja bermotif yang indah.
Istana Maimun |
Tak jauh dari Masjid Raya Medan, terdapat juga bangunan
bersejarah lainnya, yang sayang untuk dilewatkan. Istana Maimun. Istana maimun
memiliki halaman yang sangat luas, dan biasa digunakan untuk acara protokoler
ataupun party lain. Ketika berkunjung ke istana deli ini, kita disambut seorang
bapak berusia yang mendiami istana ini. Di bangunan bagian lain, terdapat ‘kehidupan’,
maksudnya, ternyata istana ini masih didiami kerabat kerajaan yang beraktivitas
sepert biasa. Tidak seperti di beberapa istana peninggalan kesultanan atau
kerajaan lain yang berubah fungsi menjadi museum.
Untuk mencari oleh-oleh kuliner khas medan, seperti Bika
Ambon, anda bisa mengunjungi Bika Ambon Zulaikha yang berada di Jalan Mojopahit
No. 62 Medan. Akses menuju pusat kuliner tersebut jika anda berada di Masjid
Raya Medan, akan sulit apabila anda memilih menggunakan angkot, begitu kata
penjual di pinggir jalan, sebaiknya gunakan jasa becak motor yang lebih mahir
melewati jalan ‘tikus’ dan mengantar anda langsung ke tujuan. Tarifnya, silakan
nego, semakin memelas, semakin murah.
Medan, inginku kembali kesana. Suatu hari nanti.
ooOoo
Artikel Terkait
indah banget mesjidnya hehehe
BalasHapussalam kenal yah ;)
Salam kenal juga. terimakasih.
Hapusmupeng pengen ke sanaaaa :( harus ke sana deh jadiin invansi provnsi berikutnya :D
BalasHapussurabaya-medan, ada tuh promonya, buruannnnn
Hapus