Kamis, 10 November 2011

Air Terjun Madakaripura

Madakaripura Waterfall
Sembilan orang petualang yang telah menuntaskan ekspedisinya mencium bau tanah tertinggi Semeru (last post : ‘Kalimat Mahameru’ dan ‘Diary Semeru), dilanjutkan mengejar sunrise di rangkai pegunungan Tengger (last post : ‘The Bromo’), kini mengakhiri rangkaian eksepedisi tersebut team menuju air terjun tertinggi di pulau Jawa, The Madakaripura. Air terjun tertinggi kedua di Indonesia tersebut (setelah Sigura-gura – Sumut), masih dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Siang hari dari homestay di desa Tengger, team Sembilan (ceile…tim 9, macam pansus aja…^_^), segera bergegas merapikan kembali carriers untuk dipindahkan mengikuti jejak langkah kita. Satu unit mini bus menampung kita semua plus carrier-carrier yang segede kulkas. Bersiap menuruni indahnya pegunungan Tengger menuju Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo – Jawa Timur. Sepanjang jalan tampak indah permai perkebunan di lereng-lereng pegunungan seakan memanjakan siapa saja yang melintasnya. Teringat sejenak syair Kusbini tentang indahnya negeri ini…(kenal Kusbini ngga ???)

Madakaripura
Hari ini adalah hari ke lima ekspedisi kita. Dan setelah mengunjungi air terjun Madakaripura, kegiatan akan berakhir. Lebih cepat satu hari dari skedul yang dibuat. Itu artinya, ada satu hari sebelum kepulangan kita yang non skedul. Sepanjang perjalanan menuju Madakaripura, kita sharing untuk mengisi satu hari yang free. Dari Sembilan orang, tiga diantaranya (mas Obi, Yudhis dan Bang Togi) melanjutkan ke Pulau Sempu, Malang – Jawa Timur. Sementara mas Agus SSP dan mas Rudy Sanjaya, akan kembali ke kota masing masing via terminal Purabaya - Surabaya. Tinggal kita berempat, aku, Jeremy, Anink dan Fara yang harus menghabiskan waktu sebelum tiket pesawat yang udah kita paid untuk hari kamis esoknya. Rembuk sana rembuk sini, akhirnya kita putuskan untuk kembali merepotkan mba Mayos Maia teman ekspedisi Semeru yang berasal dari Sidoarjo. Kita berempat dapat tumpangan rumah di Sidoarjo, kediaman mba Maia, dan akan menghabiskan satu hari di kota Surabaya. Acara untuk esok sudah deal, sekarang focus untuk perjalanan yang sedang dinikmati saat ini, yaitu menuju air terjun setinggi 200m Madakaripura.

Jalan menuju air terjun utama
Tiba di gerbang selamat datang Madakaripura, terlihat sarana wisata telah tersedia dengan baik. Tampak penjaja makanan kecil, toilet dan mushola. Terlihat penjual sandal dan juga ojek payung. Ojek Payung…..?. ya, karena untuk menuju air terjun utama, harus melewati rangkaian air terjun lain yang membuat anda seperti menerobos hujan lokal. Buat anda yang tak ingin berbasah-basah atau kuatir bulu mata anda luntur, anda boleh menyewa payung untuk menuju air terjun utama. Namun jika anda penganut aliran actor film india, yang senang berbasah-basah, disinilah tempatnya. Jarak air terjun utama dari pintu gerbang lokasi wisata tak terlalu jauh, sekitar sepuluh menit anda sudah berada di nuansa sejuk air terjun. Setelah melewati rangkai air terjun ‘pengantar’, anda tiba di air terjun utama dengan pesona tiada tara. Air kolam yang terkurung dari jatuhan air terjun melahirkan gradasi air sungai yang menghijau. Indah sekali. Percikan air terjun Madakaripura, menciptakan hawa sejuk yang membuat anda tak akan betah berlama-lama. Dingin menusuk tulang.


Perjalanan menuju air terjun utama Madakaripura, tak hanya membawa anda menikmati kemegahan air terjun yang tampak gagah. Namun, air yang bening mengaliri sungai yang asri dan berbatu. Buat anda yang sulit menemukan paduan alam dengan kesejukan air alami, maka sungai dari air terjun ini dapat menjadi alternative anda. Membiarkan sejenak kaki-kaki anda yang terbiasa terbungkus sepatu kantoran dapat merasakan refleksi batu-batuan alam yang menyehatkan. Disirami dingin dan jernihnya air sungai, diantara rimbun vegetasi penyeimbang alam. Sungguh, sebuah ekspedisi penutup yang paripurna setelah berlelah-lelah mendaki Semeru dan bergelut debu vulkanik Bromo, kini tersirami kembali oleh kejernihan air sungai yang menyejukkan.

Madakaripura
Kelar menikmati keindahan alam air terjun Madakaripura, team kembali bergegas pulang. Sebelumnya, kita mampir dahulu di pondok-pondok di pinggir sungai untuk menikmati semangkok mie instant dan segelas hangat teh manis. Ekpedisi Sembilan Petualang berakhir, ekspedisi Gunung Semeru, Bromo dan Madakaripura merapatkan hati dari anak Indonesia yang peduli akan indahnya kekayaan alam negeri ini. Kita berpisah di Terminal Probolinggo, tiga orang (mas Obi, Yudhis, bang Togi) melanjutkan tripnya ke Pulau Sempu, sementara selainnya menuju Terminal Bungurasih Surabaya. “Terimakasih mas Obi, Yudhis, bang Togi…… kita berpisah di Terminal Probolinggo, kebersamaan selama di Semeru, Bromo dan Madakaripura mempertegas tak ada alasan negeri ini berpecah belah karena perbedaan suku, paham kepercayaan, gender, strata sosial dan juga usia, team kita telah membuktikannya bukan…. Senang tergabung dalam team ini, eLKaPe Indonesia Adventure.


Masih ada satu hari sebelum saya kembali ke kampung halaman di Kalimantan, jadi masih ada cerita ngetrip bareng selanjutnya. Ditunggu ya……


 
Artikel Terkait
Comments
11 Comments

11 komentar:

  1. aku ajah belum ke madakari[puraaaaa hemmm
    :D

    BalasHapus
  2. subhanallah.... keren banget tuh air terjun!! dari beberapa air terjun yang ada di sumatera utara yang udah gue datengi kirain cuma di sumut yang paling keren eh ga taunya masih ada lagi yang lebih WOW

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain madakaripura, masih ada lagi tentunya yang lebih menakjubkan. mari menjelajah indonesia.

      iman rabinata

      Hapus
  3. rindu sekali dengan air terjun ini.. waktu itu menyempatkan mampir stlh ke bromo.. kereenn

    BalasHapus
    Balasan
    1. air terjun ini memang sangat padu setelah berdebu-debu dari gunung bromo. suasana yang menyegarkan.

      terimakasih.

      iman rabinata

      Hapus
  4. tempatnya bagus banget ya....trims infonya

    BalasHapus